Niat Puasa Ganti atau Qadha Ramadhan Lengkap

Bacaan doa niat puasa ganti qadha ramadhan bahasa arab, latin beserta artinya, terjemahan indonesia.

Doapengasih.com – Niat puasa ganti atau qadha ramadhan. Bagi seseorang yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa ramadhan karena halangan, maka diwajibkan untuk menggantinya di hari lain. Puasa untuk mengganti ramadhan disebut dengan puasa qadha.

Puasa ramadhan hukumnya wajib, begitu pula puasa qadha untuk mengganti puasa ramadhan yang ditinggalkan. Hukumnya menjadi wajib dan apabila tidak dikerjakan maka hukumnya dosa.

Puasa qadha boleh dikerjakan pada waktu selain bulan ramadhan, mulai tanggal 2 Syawal dan seterusnya karena pada tanggal 1 Syawal umat muslim tidak diperbolehkan berpuasa karena pada hari tersebut kita mengerjakan ibadah sholat idul fitri.

Lama waktu mengerjakan qadha puasa ramadhan tergantung dari berapa hari lamanya seseorang meninggalkan puasa. Apabila tidak berpuasa selama 3 hari, maka harus mengqadha selama hari juga, begitu pula seterusnya.

Siapa yang Harus Qadha Puasa Ramadhan

Orang yang diwajibkan untuk menggati puasa ramadhan adalah mereka yang secara tidak sengaja meninggalkannya. Bagi mereka yang dengan sengaja meninggalkannya, maka hukumnya adalah dosa.

Secara umum, ada beberapa golongan yang boleh tidak mengerjakan puasa namun harus menggantinya, berikut adalah daftarnya.

  • Perempuan yang terkena haid (datang bulan) pada bulan ramadhan.
  • Perempuan yang terkena nifas pada bulan ramadhan.
  • Ibu hamil dan menyusui pada bulan ramadhan.
  • Laki-laki yang keluar mani karena mimpi basah (tidur pada siang hari).
  • Perempuan atau laki-laki yang melakukan perjalanan jauh (musafir).
  • Perempuan atau laki-laki yang kehilangan akal sehat (gila).
๐Ÿ”ฅ Trending:   Doa Masuk Pasar, Mall, Pusat Perbelanjaan Arab dan Artinya

Di luar bulan ramadhan, apabila seseorang sudah memenuhi syarat untuk bisa mengganti puasa ramadhan, maka sebaiknya segera ganti puasa yang tidak dikerjakan agar tidak mendapat dosa.

Niat Puasa Ganti atau Qadha Ramadhan

Membaca niat qadha atau ganti puasa ramadhan haruslah sungguh-sungguh karena niat merupakan penentu apakah ibadah puasa kita diterima dan bernilai pahala atau tidak.

Jangan membaca niat puasa apabila sedang tidak bersungguh-sungguh. Mantapkan hati dan keyakinan bahwa kita ingin berpuasa, ingin mengganti ibadah puasa yang ditinggalkan.

Ada ketentuan waktu pembacaan dan bacan doa niat qadha puasa ramadhan sesuai sunnah yang benar.

1. Waktu Pembacaan

Waktu untuk membaca niat berpuasa qadha sama seperti waktu pembacaan niat puasa pada umumya, yakni pada saat malam hari tepatnya setelah sholat isya sampai pagi hari sebelum terbitnya fajar.

Secara umum terdapat beberapa waktu terbaik untuk mengucapkan lafadz niat qadha atau ganti ramadhan pada malam hari, yaitu:

  • Pada saat setelah sholat isya.
  • Pada saat sebelum tidur.
  • Pada saat bangun sahur sebelum imsak.

Jangan membaca niat setelah masuk waktu sholat subuh karena itu sudah merupakan waktu masuk berpuasa.

Namun kadang kita tidak bangun sahur sehingga kadang melewatkan membaca niat puasa yang awalnya direncanakan dibaca pada saat sahur. Oleh karena itu, sebaiknya bacalah niat puasa qadha saat malam hari setelah sholat isya agar tidak lupa.

๐Ÿ”ฅ Trending:   Doa Wudhu Membasuh Semua Anggota Tubuh Lengkap

2. Bacaan Doa Niat Qadha Puasa Ramadhan

Niat puasa ganti ramadhan harus dibaca dengan sungguh-sungguh agar ibadah puasa yang kita kerjakan tidak percuma. Allah SWT tahu mana yang membacanya dengan sungguh-sungguh dan mana yang tidak.

Berikut adalah lafadz doa bacaan niat qadha atau puasa ganti ramadhan dalam bahasa arab, latin beserta artinya atau terjemahan Indonesia.

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุบูŽุฏู ุนูŽู†ู’ ู‚ูŽุถูŽุงุกู ููŽุฑู’ุถู ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ู„ูู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhaa’i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta’aalaa.

Artinya:
“Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Akhir Kata

Bacalah niat puasa qadha ramadhan untuk mengganti puasa wajib yang ditinggalkan. Puasa ini hanya dikerjakan oleh mereka yang tidak sengaja meniggalkan puasa ramadhan.

Apabila seseorang dengan sengaja meninggalkan puasa ramadhan, maka hukumnya adalah dosa. Maka dari itu, jangan pernah sekali-kali meninggalkan puasa wajib ramadhan.

Baca :

Tinggalkan komentar